Tampilkan postingan dengan label 2.1 SEL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 2.1 SEL. Tampilkan semua postingan
Penemuan dan Teori Tentang Sel

Penemuan dan Teori Tentang Sel



Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke pada tahun 1665. Saat itu Hooke mengamati sel gabus dari dinding sel tumbuhan yang sudah mati dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ia melihat adanya ruangan kecil kosong yang kemudian menamakannya dengan sel (bahasa Latin, cellula = kamar kecil).

Penemuan tentang sel berkembang, ketika Antoni Van Leuwenhoek menjadi orang yang pertama kali melihat sel hidup dari alga Spirogyra dan bakteri dengan menggunakan mikroskop pada tahu 1674. Sejak saat itu para ilmuwan diseluruh dunia berlomba-lomba untuk melakukan percobaan tentang sel.

Berdasarkan hasil penemuan-penemuan hasil percobaan para ilmuwan tersebut, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 
  • Semua makhluk hidup terdiri atas sel-sel. 
  • Sel merupakan unit struktural terkecil makhluk hidup yang menjadi komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup. 
  • Sel merupakan unit fungsional karena sel melakukan suatu fungsi kehidupan, seperti sintesis protein yang berhubungan dengan pembentukan karakter morfologi dan fisiologi, reproduksi dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, melakukan respon atau melakukan pemanfaatan energi. 
  • Semua sel berasal dari sel sebelumnya. 
  • Sel merupakan unit hereditas yang dapat mewariskan sifat genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Ukuran Sel

Sebagian besar ukuran sel berdiameter 1 – 100 mikrometer, dengan volume berkisar 1 – 1000 mikrometer kubik. Sel hewan berdiameter 20 mikrometer, sel tumbuhan berdiameter sekitar 40 mikrometer, sel Amoeba 90 – 800 mikrometer, dan sel alga yang besar berdiameter 50.000 mikrometer. Ukuran sel yang sangat kecil tersebut menyebabkan sel sangat sulit diamati dengan mata telanjang. Oleh karena itu digunakan mikroskop untuk mengamati  sel. Mikroskop yang biasa digunakan di laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya (Light mikroskop)

Organel-organel sel hanya dapat diamati menggunakan mikroskop elektron (elektron microscop). Resolusi (penguraian) mikroskop elektron kira-kira 0,1 nanometer atau ratusan kali lipat lebih kecil dibanding dengan mikrokop cahaya.

Terdapat dua jenis mikroskop elektron yang digunakan saat ini, yaitu: 
  1. Mikroskop elektron transmisi, digunakan untuk mengkaji struktur ultra internal sel. 
  2. Mikroskop elektron payar (Scanning electron microscope), untuk mengamati permukaan spesimen.

Tipe sel

Secara struktural, terdapat dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. 
  • Sel prokariotik(Yunani, Pro = sebelum, karyon = inti) merupakan sel yang belum memiliki nukleus atau tidak memiliki membran inti yang memisahkan materi genetik di inti sel dengan bagian sel lainnya. Materi genetik DNA pada sel prokariotik tampak terkonsentrasi pada suatu tempat yang disebut nukleoid. Sel prokariotik memiliki DNA sirkuler (Plasmid), sejumlah ribosom yang berfungsi untuk sintesis protein, membram plasma yang membatasi sel, serta dinding sel yang terdapat di sebelah luar membran plasma dan dilapisi kapsul seperti gel. Sebagian sel prokariotik (bakteri) ada yang memiliki organel pergerakan berupa flagel. Sel bakteri (prokariotik) pada umumnya berdiameter 0,1-1,0 mikrometer.
  
  • Sel Eukariotik.  Eukariotik(Yunani, Eu = sebenarnya, karyon = inti) merupakan sel yang memiliki nukleus yang sebenarnya, atau materi genetik (DNA) yang dibungkus oleh membran inti. Pada sitoplasma atau daerah antara nukleus  dan membran sel, terdapat medium semi cair yang disebut sitosol, serta organel-organel sel yang sebagian besar tidak terdapat pada sel prokariotik. Sel eukariotuk umumnya beriameter 10-100 mikrometer.
 
 Perbedaan sel prokaritik dan sel eukariotik

Referensi : Irnaingtyas, dkk, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Kurikulum 2013 yang disempurnakan, Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Erlangga, Jakarta, 2016